Pahami Diri Sendiri untuk Jadi Perempuan Produktif
Setiap orang terutama perempuan pasti ingin produktif. Namun pada kenyataannya menjadi produktif itu menjadi hal sulit bagi beberapa orang, apalagi jika sudah menikah dan menjadi ibu.
Di tahun pertama memasuki dunia kepenulisan, saya merasa kesulitan untuk menulis secara konsisten. Ada saatnya untuk menulis dengan lancar, tetapi ada pula saatnya tidak bisa menulis sama sekali.
Bahkan untuk membuat satu paragraf saja sulit sekali. Berjam-jam di depan layar laptop tanpa menulis pun pernah saya jalani.
Hal itu terjadi cukup lama bahkan mungkin lebih dari dua tahun. Kemudian saya mulai bertanya-tanya kenapa saya seperti ini?
Tidak bisa konsisten menulis
Mood saya mudah berubah, dan membuat saya hanya menulis ketika mood sedang bagus saja.
Mudah terdistraksi oleh pesan singkat maupun drama Korea yang sedang tayang.
Mudah menyerah ketika mendapat kritikan dari orang lain yang sering kali terdengar menyakitkan?
Semua itu berlanjut cukup lama, dan membuat saya tidak memahami diri saya sendiri.
Kemudian saya mulai mencari alasan kenapa saya tidak bisa konsisten menulis.
Memahami Diri Sendiri
Memahami diri sendiri nyatanya tidak semudah mengucapkan kalimatnya. Untuk itu kita harus menemukan cara yang tepat untuk mengenal diri sendiri dengan melakukan hal berikut ini :
Melakukan Track Activity untuk Lebih Memahami Diri
Hal pertama yng bisa kita lakukan untuk memahami diri sendiri adalah melakukan track activity. Menulis semua hal yang telah dilalui atau kegiatan yang kita lakukan akan membantu kita untuk menemukan kebiasaan yang seharusnuya tidak dilakukan atau dikurangi dan mempertajam kebiasaan yang paling penting.
Ketika saya mengikuti kelas MIndset Shifting yang di adakan oleh Mbak Reffi Dhinar, menulis aktivitas menjadi cara pertama yang harus kita lakukan untuk mengetahui apa yang selama ini kita lakukan dan apa saja yang menghambat kinerja kita.
Salah satu masalah yang sering dialami perempuan adalah terbawa perasaan dan mudah terdistraksi dan saya mencoba mengetahuinya setelah saya melakukan track activity yaitu menuliskan semua aktifitas saya di mulai dari bangun tidur, mandi masak, hingga berapa jam saya main hp. Dan saya ulai menyadarai bahwa masalahnya adalah mudahnya saya terdisraksi. Ketika sasana sedang tidak menyenangkan atau anak-anak tba-tiba rewel, saya jadi menghentikan kegiatan menulis saya dan melampiaskannya dengan menonton drama Korea maupun scroll sosial media.
Hal itu tentu saja sangat mengganggu dan mengurangi produktivitas saya.
Namun karena mengetahui hal itu saya jadi tahu mana yang harus saya kurangi. Mengelola emosi dan tidak mudah terpengaruh dengan situasi sekitar. Saat situasi tidak mendukung harus tetap tersenyum, bekerja dengan baik dan menulis. Hal itu sulit pada awalnya, tetapi jika diusahakan dan dibiasakan maka akan menjadi mudah.
Menulis Goals
Kamu harus tahu apa yang mmenjadi tujuanmu sebenarnya. karena tujuan inilah yang akan mendorongmu untuk tetap produktif. Ketikamulai malas menulis dan bekerja atau mental lagi down, ingat saja goals ka kalau kamu harus menghasilkan uang untuk pulang dan membahagiakan orang tua. Dengan begitu kamu akan mendapatkan semangatmu kembali.
Mencari Mentor untuk Pengembangan Diri
Jika kamu masih belum menemukan solusi dari masalahmu setelah melakukan track activity, kamu bisa mencari mentor untuk membantumu mencari permasalahan dari dalam diri yang seringkali tidak disadari.
Pahami diri sendiri perlu dilakukan jika ingin jadi perempuan produktif.
Bagaimana? apakah kamu sudah memahami dirimu sendiri?