All The Things,  Writing and Journaling

Penulis Punya Dua Pilihan Ketika Menggunakan AI

Beberapa tahun terakhir, Al (Artificial Intelligence) berkembang dengan cepat dan hebat.  Tidak hanya di website khusus Al, kini sosial media seperti WA juga menyediakan fitur Al. Menyenangkan sekali ya, kita tinggal memberikan perintah dan Al akan membuatkan gambar, tulisan, suara, bahkan video layaknya manusia.

Penulis bisa menjadikan AI sebagai tools untuk mencari ide gagasan baru. Namun kamu pasti juga tahu bahwa AI hanya mengolah data dari yang sudah tersedia di internet. Tidak ada yang benar-benar fresh.

Rasanya hidup memang lebih mudah dengan kehadiran AI? Namun jika kamu ingin benar-benar menjadi penulis, kamu punya dua pilihan saat menggunakan Al:

Mengandalkan AI dan Kehilangan Kemampuan Menulis Secara Alami

Coba bayangkan jika kamu mengandalkan tulisan dari Al, tinggal copy paste. AI memberikan banyak kemudahan dengan menyediakan ide-ide baru. Bahkan sekarang kamu bisa meminta AI untuk menuliskan cerita fiksi dengan gaya penulisan yang kamu inginkan.

Jika kamu melakukannya terus menerus, bisa jadi kamu akan kesulitan mencari ide secara mandiri, karena terbiasa mengandalkan AI. Bisa-bisa kamu kehilangan kemampuan menulis alamimu. Mengurangi kemampuan berpikir kreatif dan solutif.

Mirip seperti orang yang biasa menghitung secara manual, maka otaknya akan terasah dan semakin tajam, berbeda dengan orang yang biasa menghitung dengan kalkulator, tentu saja akan sulit baginya untuk menghitung dengan pikirannya sendiri.

 

Menjadi Penulis Berkembang Bersama Al

Sebagian orang bilang jangan sampai kamu dikendalikan oleh AI, tetapi kendalikannlah AI sebagai alat unuk membantu pekerjaanmu.

Manfaatkan Al untuk mencari ide dasar dari apa yang akan kamu tulis. Kemudian kembangkan ide yang benar-benar fresh dengan menambahkan “rasa” atau “emosi” di dalam tulisanmu yang tidak bisa dilakukan oleh AI.

Kamu perlu memperhatikan hal ini,  jika ingin membangun personal branding sebagai penulis. Karena autentisitas penulis itu sendiri sangat penting untuk membangun hubungan dengan audiens atau target marketmu.

Buktinya sebagian besar brand dan perusahaan besar  melarang penulis konten untuk marketingnya menggunakan AI, karena hal itu bisa mengubah “jiwa” yang telah disematkan pada brand mereka.

Untuk menjadi penulis berkualitas, tidak masalah menggali ide sebanyak-banyaknya dengan AI, kemudian kembangkan dengan kemampuan menulis alamimu.

Namun harus diingat, sebagai penulis kamu perlu memiliki kualitas autentik di dalam karyamu. AI hanya menyatukan berbagai data dari internet, dan tidak bisa melatih ketrampilan berpikir kreatif dan kritis seperti manusia pada umumnya yang berdasarkan pada pengalaman, pengetahuan dan emosi di dalam jiwa.

Gimana? Pilihan menjadi bagian di dalam hidup kita. Setiap pilihan memiliki efek yang berbeda, dan pilihan ada di tanganmu.

 

Blogger Editor Freelance Penulis novel Content writer Copy writer Graphic designer by canva

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *