Manfaatkan Sosial Media untuk Personal Branding yang Beretika Bagian 1
Sebagai perempuan berdaya yang ingin berbisnis dalam bidang menulis atau jasa lainnya, personal branding di sosial media sangatlah diperlukan.
Dilansir dari glints.com personal branding adalah persepsi seseorang yang kita bentuk terhadap diri kita dan apa yang bisa kita tawarkan secara profesional saat ini dan di masa depan.
Jadi bukan hanya sekadar posting status mengikuti yang sedang viral saja ya.
Dengan menunjukan diri kita maupun jasa yang ingin dipasarkan di sosial media kita akan mudah dikenal oleh audiens dan target market yang sesuai dengan kebutuhan.
Namun beberapa tahun terakhir sosial media justru menjadi ajang mempermalukan diri sendiri maupun orang lain. Dengan mengunggah konten yang kurang sopan maupun kata-kata yang tidak baik tanpa memikirkan bahwa sosial media dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja termasuk anak-anak yang berarti bisa memberi pengaruh yang kurang baik.
Belum lagi kolom komentar yang seringkali dipenuhi oleh hujatan dan saling serang oleh akun-akun tertentu yang memberikan kesan bahwa hal itu lumrah atau sering dikatakan sebagai normalisasi.
Nah berikut ini adalah cara memanfaatkan sosial media untuk personal branding yang beretika :
Hormati Privasi
Setiap orang pasti ingin orang lain menghormati privasinya. Namun bagaimana jika kita sendiri tidak menghormati privasi kita sendiri dengan membagikan seluruh kehidupan pribadi di sosial media.
Seperti yang bisa kita lihat di sosial media sekarang ini yang didominasi oleh bentuk video. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh platform dan cuan yang dihasilkan membuat orang berlomba-lomba untuk membuat konten di sosial media tanpa peduli pada privasinya sendiri.
Padahal jika tidak difilter dengan bijak, bisa menimbulkan kecanduan atau tindak kriminal karena. Maka perlu bagi kita untuk memilih dan memillah mana yang bisa di share ke sosial media dan mana yang tidak.
Hindari Cyberbullying
Di era sosial media ini, mayoritas orang lebih sering berkomunikasi melalui internet. Entah itu chat, email, maupun komentar di sosial media.
Kemudahan berkomunikasi tanpa melihat wajah ini rasanya mempermudah orang untuk mengetikan apa saja yang dia pikirkan. Tanpa peduli apa yang diketik itu termasuk hujatan, hinaan atau tergolong dalam cyberbullying.
Contohnya akun-akun artis yang hanya bisa kita lihat lewat layar kaca, begitu mudahnya orang mencaci hingga mengomentari hidup mereka seenaknya, padahal tidak kenal sama sekali.
Hal ini wajib dihindari jika ingin memanfaatkan media sosial dengan bijak dan serius untuk menunjang personal branding. Karena apa yang kita ketik juga berpengaruh pada diri kita sendiri.
Pertimbangkan Konteks dan Tujuan
Ketika memutuskan untuk memanfaatkan sosial media untuk personal branding yang beretika, tentu saja kita harus mempertimbangkan konteks dan tujuan dalam menggunakan sosial media itu sendiri.
Misalnya saya yang mulai personal branding sebagai seorang ibu berdaya dengan menjadi freelance writer. Maka saya mempertimbangkan apa yang akan saya tunjukan di sosial media dan tujuannya adalah mengenalkan diri saya serta karya dan jasa yang saya tawarkan kepada audiens.
Gunakan Bahasa yang Sopan
Di manapun kita berada kata-kata yang kita ucapkan perlu diperhatikan. Attitude dalam bersosial media kini menjadi bagian dari portoolio kita di hadapan audiens, klien maupun target market yang dituju.
Bahkan mayoritas perusahaan besar melihat sosial media kita sebelum memutuskan untuk menerima sebagai karyawan maupun partner bisnis.
Wah, ternyata banyak yang harus dipertimbangkan ya?
Jangan salah masih ada beberapa hal lagi yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan sosial media untuk personal branding yang beretika dan akan kita bahas di artikel berikutnya.
Next…