All The Things,  Ibu Produktif,  Lifestyle

Tetap Produktif Meski Direndahkan

Tetap produktif meski direndahkan terdengar sulit dilakukan, mengingat yang namanya direndahkan pasti rasanya menyakitkan.

Ketika saya menulis di usia yang hampir menginjak kepala tiga orang-orang tidak percaya dan menganggap saya sok muda, udah nggak pantas nulis dan baca segala, apalagi journaling.

Saat saya ditawari sebuah pekerjaan dan sudah saya terima, kemampuan saya diragukan karena dianggap sudah emak-emak dua anak.

“Halah emak-emak bisa apa sih?”

Nggak enak banget ya dikata-katain seperti itu? kadang membuat kita jadi males ngapa-ngapain karena apapun yang kita lakukan menjadi sebuah kesalahan dan keburukan di mata orang lain.

Tanggung Jawab Diri Sendiri

Dalam hidup, apa yang kamu lakukan dan putuskan adalah tangung jawabmu sendiri. Bukan orang lain.

Jadi nggak usah terlalu memikikan apa kata orang lain. Baik atau buruk akan selalu ada celah bagi orang lain untuk mencela.

Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Jika tidak merugikan orang lain, kenapa harus pusing dengan komentar mereka, bukan?

Tidak ada Larangan Bersedih

Ketika orang lain membicarakan kekurangan atau mencela hasil pekerjaan kita, pasti akan ada rasa sedih atau tersinggung.

tidak ada larangan untuk bersedih, bahkan kalau mau menangis ya menangis saja.

Namun jangn sampai ytunjukan kepada orang yang telah menyakiti kamu karena hal itu akan membuatnya lebih puas bisa membuatmu sedih.

Tetap tenang dan hadapi dengan berani. Tunjukan bahwa hal buruk yang mereka katan tidak benar jika memang itu tidak benar.

Jika hal buruk itu tentang kekurangan yang nyata seperti kulit hitam, tubuh gemuk ya nggak apa-apa. Meskipun kamu punya kekurangan itu, tetapi kamu masih tetap bisa produktif dan menghasilkan sebuah karya atau menyelesaikan pekerjaanmu dengan baik.

Tunjukan value-mu pada mereka yang merendahkan.

Boleh bersedih, sebentar saja. Kemudian lanjutkan pekerjaanmu.

Masalah Ada Pada Mereka

Kamu harus tahu, ketika seseorang terus-terusan merendahkan dan mencari kekuranganmu, sebenarnya masalahnya ada pada mereka. Hal itu bisa jadi bentuk dari refleksi kompleksitas individu tersebut

Ingin menjadi supperior dan mempunyai kontrol atas orang lain bisa jadi alasan untuk merendahkan. Jadi jangan sampai kamu terpengaruh dan dikontrol dengan mudah.

Ketidakmampuan mengelola emosi juga bisa menybabkan orang memilih merendahkan orang lain sebagai pelampiasan atas emosinya yang tidak terkendali.

Terus Produktif, Hingga Tidak Ada Waktu Memikirkan Komentar Negatif

Sedih, kecewa, dan marah adalah bagian dari kehidupan kita. Direndahkan atau diremehkan orang lain juga akan selalu terjadi di dalam hidup ini.

Namun hal itu tidak penting dan memikirkannya bukanlah prioritas hidup kamu.

Tetap fokus pada goals dan mengerjakan apa yang ingin kamu kerjakan adalah pilihan terbaik.

Apakah kamu sedang atau sering direndahkan?

Mungkin kamu bisa berbagi pengalamanmu di kolom komentar.

 

Blogger Editor Freelance Penulis novel Content writer Copy writer Graphic designer by canva

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *