Perlunya Menghargai Proses Mencapai Tujuan
Dalam setiap upaya mencapai tujuan kita, tentu saja ada proses panjang yang harus dilewati. Tidak ada hal yang bisa dicapai dengan mudah.
Memasak mi instan saja masih butuh waktu selama tiga menit apalagi untuk mencapai tujuan jangka panjang, seperti menjadi penulis atau menjadi perempuan produktif yang punya penghasilan sendiri. Semua itu butuh waktu yang tidak sebentar.
Ketika saya bertekad menjadi penulis, saya pun melalui banyak hal yang harus dilewati. Bahkan untuk menulis satu novel saja saya harus mengalami banyak kegagalan. Mulai dari ditolak penerbit hingga ditipu penerbit abal-abal. Namun semua itu memberi pelajaran berharga bagi saya.
Karena kegagalan pertama itulah saya jadi mempelajari banyak hal lain di dalam dunia kepenulisan, seperti editing naskah, layout bahkan mendesain cover buku.
Menyadarkan saya bahwa untuk menjadi perempuan berdaya melalui tulisan itu tidak hanya butuh skill menulis saja. Namun harus memperhatikan banyak yang yang bisa dibilang di luar pendidikan formal, seperti attitude dalam mengirim email hingga networking.
Tanpa terasa selama setahun saya mempelajari hal-hal itu malah membuat saya mendapat pekerjaan lain selain menulis. Bertemu owner penerbit indie yang ngajak kerjasama sebagai editor dan mentor, perusahaan jasa kepenulisan yang mempercayai saya untuk desan cover buku klien dan lain sebagainya.
Waktu yang selalu bergulir itu jadi tak terasa melelahkan, walau tak bisa dipungkiri di sela proses pembelajaran itu saya juga mengeluh karena capek maupun tidak menemukan klien atau dapat royalti selama beberapa waktu.
Sampai akhirnya saya mengerti bahwa kegagalan dan kesalahan di masa lalu itu justru memberi saya banyak ilmu baru dan memahami perlunya menghargai proses mencapai tujuan, yang di antaranya adalah sebagai berikut :
Pembelajaran
Setiap kejadian dalam hidup selalu mengandung pembelajaran. Menghargai setiap kejadian yang terjadi berarti mengakui bahwa setiap langkah yang kita ambil akan membuka peluang dan kesempatan baru.
Peningkatan Keterampilan
Dalam proses mencapai tujuna hidup selalu ada kegagalan dan kesalahan. Namun kita sering kali tidak menyadari bahwa hal itu justru membantu kita dalam meningkatkan keterampilan. Tidak ada guru yang lebih baik dari pengalaman gagal dan kesalahan yang pernah dibuat, bukan?
Ketahanan Mental
Menjalani proses panjang dalam mencapai tujuan tak sekadar melatih keterampilan, tetapi juga melatih ketahanan mental. Semakin sering menghadapi rintangan, mental kita akan semakin terasah dan semakin kuat.
Pertama kali naskah saya ditolak penerbit, tentu saja saya sedih bahkan pengen menyerah saja. Namun seiring berjalannya waktu, banyak belajar, kenal banyak senior penulis, penerbit, editor, sharing pengalaman sama mereka, akhirnya ditolak penerbit menjadi hal biasa. Dan dari pengalaman itu membuat saya lebih semangat untuk instrospeki diri dan kembali berjuang.
Memperoleh Pencapaian yang Berarti
Ketika menikmati proses dan akhirnya mencapai tujuan kita, semuanya akan terasa berbeda. Goals yang dicapai dengan berbagai kegagalan dan latihan penuh kesalahan akan terasa lebih berarti.
Karena bukan hanya memperoleh tujuan itu sendiri melainkan banyaknya pengalaman serta pembelajaran yang berarti dalam prosesnya.
Seperti yang saya katakan sebelumnya saat saya mempelajari banyak hal sebelum menulis, saya jadi mendapatkan banyak networking dan kesempatan lura biasa dari dunia kepenulisan, tidak hanya sekadar menulis novel saja.
Menciptakan Kebiasaan Positif
Menghargai proses dapat membantu menciptakan kebiasaan positif. Membiasakan diri untuk disiplin dan fokus pada langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dapat menjadi landasan untuk menuju kesuksesan.
Nah gimana?
Semua orang pasti sedang menjalani prosesnya masing-masing. Masalah susah atau tidak, berat atau ringan itu tergantung mindset kita.
Menjadi perempuan berdaya dan produktif tentu saja harus bisa menghargai proses demi mencapai tujuan. Apakah kamu sudah melakukannya?