Writing,  Writing and Journaling

Menerbitkan Naskah Pertama

Bisa menerbitkan buku adalah cita-cita semua penulis. Setelah berhasil menyelesaikan sebuah naskah, hal pertama yang terpikirkan adalah menerbitkan naskah tersebut menjadi buku bukan?

Menulis di platform baca tulis gratis

Awal karir menulis saya memang bermula dari menulis di platform menulis Wattpad.

Melihat teman-teman dengan mudah menerbitkan bukunya setelah mempublikasikannya di aplikasi Wattpad, membuat saya terpacu untuk terus menulis di sana.

Saya pun dengan bersemangat mengirimkannya ke penerbit dengan harapan bisa menghasilkan banyak uang.

Kemudian saya menerima pemberitahuan bahwa naskah saya ditolak. Saat itu saya tidak tahu alasannya apa. Kemudian saya memilih untuk menerbitkannya secara self publish.

Dengan semangat mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mencetak buku, mengedit naskah sendiri, mendesain layout dan cover buku sendiri.

Namun kenyataan menyakitkan menghantam. Buku yang telah menghabiskan banyak uang itu tidak habis terjual.

Apakah saya menyerah? tentu saja tidak.

Meski saya sudah merasa sangat bersalah pada suami karena telah menghabiskan banyak uang.

Mengikuti Kelas Kepenulisan Berbayar dan Latihan Secara Konsisten

Saat itu saya sangat sedih. Namun tidak bertahan lama, karena saya mulai menyadari bahwa naskah saya masih bnayak kekuranan. Makanya saya mulai mengikuti kelas kepenulisan. bergabung di komunitas kepenulisan untuk mendapatkan pengalaman.Dari situlah saya belajar banyak hal. Mulai berinvestasai dengan mengikuti kelas berbayar dan konsisten latihan menulis. hingga berhasil menyelesaikan naskah naskah kedua.

Mengikuti Lomba dan Menghasilkan buku antologi cerpen

Menambah ilmu dari kelas kepenulisan dan bertemu dengan penulis lain membuat saya berhasil menyelesaikan beberapa cerpen dan mengikutkannya ke dalam lomba cerpen yang menghasilkan buku antologi bersama penulis-penulis lain.

Dari mengikuti lomba dan kenalan dengan editor serta owner penerbit indie membuka kesempatan yang luas untuk saya.

 

Mengirimkan naskah ke penerbit Indie

Saat menyelesaikan naskah kedua, saya mulai memberanikan diri untuk mengirimkan naskah saya ke penerbit indie, karena saya tahu bahwa penerbit mayor sangat ketat selesksinya. (Namun saya tetap berharap setelah menulis ini saya bisa mengirimkan naskah saya ke penerbit mayor impian saya).

Saya sangat bersyukur karena saat itu naskah saya berhasil lolos kurasi dan terbit di penerbit inide.

Dari situlah pengalaman saya tentang editing semakin bertambah dengan adanya track change dari editor. Hingga dengan kemampuan editing yang meningkat itulah saya diberi kesempatan untuk menjadi editor freelance di sebuah penerbit indie di Tasikmalaya.

Bahkan saya juga semakin semangat belajar membuat banner untuk mempromosikan buku saya. Belajar desain dan layouting.

Mengirimkan naskah ke penerbit digital dan Platform Berbayar

Tahun 2019 menjadi awal munculnya virus covid 19 yang mengguncang dunia, hingga beberapa toko buku tutup dan menjadi salah satu penyebab menggeliatnya dunia digital. Saat itulah saya berusaha keras mengirimkan naskah saya ke platform berbeyaar.

Alhamdulillah tiga naskah saya lolos kurasi di penerbit digital dan platform baca tulis berbayar dan menghasilkan royalti.

Tak lama setelah itu saya mencoba belajar dunia kepenulisan lain yaitu blog yang sampai sekarang masih saya jalani.

Apakah itu berarti saya berhenti menulis novel? tentu saja tidak.

Saat ini saya masih menyiapkan naskah novel terbaru. Ini perjalanan menulis saya, segalanya perlu proses. tidak semua penulis bisa langsung menerbitkan naskah pertama mereka.

Apakah kamu ingin jadi penulis? atau sudah memiliki pengalaman menulis yang ingin kamu bagi? tulis di kolom komentar ya.

 

Blogger Editor Freelance Penulis novel Content writer Copy writer Graphic designer by canva

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *